Senin, 19 Juli 2021

Kali keberapa

Diposting oleh Puspita .. di 04.38 1 komentar

kali keberapa aku merasa sangat tidak pantas untuk siapapun.

kali keberapa aku melamun mengkhawatirkan tentang hal yg belum tentu terjadi.

Tentang dia yg belum pasti,

tentang waktu yg aku tak mengerti.


ku taruh resah ku pada dinding yg terasa begitu dingin,

sampai sesak sulit bernafas.

pelukan yang selalu ada untuk ku, kedua kaki ku.


Tuhan.. 
bodohnya aku.

Selasa, 16 Juni 2020

peneman tanggang malam ku

Diposting oleh Puspita .. di 21.07 0 komentar

Kamis, 12 Maret 2020

pukul satu larut pada semesta.

Diposting oleh Puspita .. di 11.23 0 komentar
nyatanya dia tidak pernah benar-benar untukmu
hatinya mengumpat pada kalimat semu
kamu yg tertinggal didasar ternyata lumpuh
ikhlaskan lah,  agar kamu benar-benar sembuh

bilamana ia berbalik arah padamu
pastikan seluruhnya menepi dan menetap
bukan sekedar singgah
lalu kamu yg sembuh menjadi patah

pukul satu yg larut ini,
hujan tak berhenti membanjiri pipi
kedua tanganku terbuka menadah langit.
kamu akan dibersatukan dengan ia yg layak.

bilamana keras kepalamu manusia itu,
semoga hal-hal baik dirimu dan dirinya terpeluk erat takdir Tuhan.
ku aamiin kan.
semesta ikut merestui.




-Saya.


(mengobati malam yang panjang.)

Jumat, 31 Januari 2020

tentang asa sujud pada bumi.

Diposting oleh Puspita .. di 01.46 1 komentar
sore baru saja jatuh,
tiba-tiba saja merindu.
aneh ya,
padahal sudah tidak ada tempat berlabuh.

petak langit kita masih sama, bukan?
apa mungkin kita saling tatap?
ku berharap apa yg pernah tumbuh, mekar dan mati bisa hidup lagi.
merayu Tuhan petang ini rasanya sendu namun syahdu.

dibatas semesta ini masih ada asa,
indah ya?

oh iya,
ku titip rindu pada akhir sujudku petang ini.
terasa tidak?
kalau belum, nanti ku coba lagi, lagi dan lagi ya..


-Saya.



(bila nanti terasa, dekap aku pada sujudmu ya)

Kamis, 14 November 2019

maafkan aku, aku.

Diposting oleh Puspita .. di 19.54 0 komentar
maaf,
3 bulan belakangan ini aku tidak membelikan mu bunga ..
maafkan aku yg mulai melupakan kebiasaan romantisku untuk diriku sendiri.
maafkan aku ..
kebiasaan itu mulai hilang.
kebiasaan romantisku mulai beralih pada dirinya.
banyak waktu ku luangkan untuknya tanpa perlu diminta ..
banyak  disetiap harinya sampai-sampai kini dia mulai banyak meminta waktunya tanpa diriku.
sudah lama rasanya aku tak merasa sesesak ini.
terbiasa bersamanya jadi mulai jadi kebiasaan.
berkali-kali aku meminta maaf untuk membuatnya tetap tinggal.
berulang-ulang aku memaafkan kesalahannya walaupun hati rasa mati ribuan kali.
aku sekarat.
maaf ..
aku meminta maaf pada diriku sendiri,
maafkan aku yg terus mengabaikan rasa sakit.
maafkan aku yg terus memaafkan hingga lumpuh.
maaf,
ketika dia tidak peduli kamu masih harus memaafkannya.



-Saya.


(Tuhan tidak tidur, Tuhan tau)

Minggu, 01 September 2019

semoga.

Diposting oleh Puspita .. di 07.12 0 komentar
semoga mataharimu tak jatuh kepada si bajingan yg menamai dirinya pemuja.
semoga senjamu tak jatuh kepada si bajingan yg menamai dirinya perindu







-Saya.

Sabtu, 31 Agustus 2019

soal apalagi kalau bukan pahami.

Diposting oleh Puspita .. di 00.23 0 komentar
setidaknya kamu baca ini ..
bahwa tidak semua cinta yg kamu harapkan, mengharapkanmu.
aku masih diam pada petak yg sama, enggan bergerak.
berharap pada waktu agar kamu mau mengiringi langkah ku.
ini bukan soal masa lalu, tapi kamu.

manusia yg gemar merangkai kata ini hanya besar gengsi.
kamu yg ku tuju pun enggan mengalah.
lalu bagaiman rasa didada bisa tumbuh mekar sempurna?

aku mau kamu dalam ruang waktu yg tak terputus.
aku harap kamu menginginkan hal yg sama.
meski banyak hal yg terlampau jauh dari kata sama,
setidaknya sama sama ingin bersama.
selamanya.








-Saya.