Kamis, 06 Desember 2018

Kepala batu

Diposting oleh Puspita .. di 09.24 0 komentar
Entah mengapa kesekian pagiku masih soal si penyumbang pilu.
Tampar aku agar aku terbangun, pukul saja jangan ragu.
Mungkin saja aku terlalu banyak menelan candu
Padahal kini baginya aku sudah berlalu.

Tapi hatiku masih saja soal rindu,
dasar kepala batu.



-Saya. 

Rabu, 14 November 2018

Diposting oleh Puspita .. di 06.07 0 komentar

Padahal senja masih terasa begitu teduh
Tapi hati masih tetap bergemuruh.
Terlalu keras dulu ku kayuh,
sampai sampai aku lumpuh.


Sudah tidak lagi biru.
Kali ini lebih buruk, jadi abu.
Semuanya dulu tentang aku,
iya aku, tapi kini malah berlalu.


Tidak, bukan lagi soal rindu.
Mungkin hanya perasaan ragu.
Antara ingin tinggal namun tak ditunggu,
atau menetap namun tak diaku.




Masih tentang senja yg sama. 




-Saya.


Rabu, 10 Oktober 2018

Basi.

Diposting oleh Puspita .. di 08.54 0 komentar

Aku berjalan pada tempat bayanganmu pernah singgah,
ku rasakan semua butir yg pernah tersentuh
ku palingkan hatiku namun beku,
aku rindu.


Malam ini terasa lain, sungguh.
Biru dan sendu,
abu dan rapuh,
melebur aku.


Tak terasa seperti mati,
lagi lagi soal hati.
Rasanya basi,
anehnya aku masih menanti.





-Saya.
(Masih pada kisah lalu yang tak ku izinkan berlalu.)


Senin, 25 Juni 2018

Pekat.

Diposting oleh Puspita .. di 11.49 0 komentar
Akhir-akhir ini si senja larut dalam malam,
akhir-akhir ini langitnya tak lagi merona..

Dingin terasa lebih pekat malam ini,

senja.. apa kamu baik baik saja?




Dihitungnya beberapa bintang pada petak langit,
keesokannya senja semakin redup.
Kembali dia menikmati malam dengan sedikit suara asing,
senja, kamu menangis?


Semenjak malam itu,
aku tidak pernah menemui senja yg sama.
Hanya warnanya yg usang ditemani rintik yg tak kunjung usai.
Senja, kembalilah..





-Saya.

Senin, 25 Desember 2017

Perkara Berat.

Diposting oleh Puspita .. di 12.05 0 komentar
Jangan bawa senja kala itu pergi. 
Senja saat pertama kali aku mengenalmu. 
Senja yg kala itu begitu hangat.
Saat dimana tentangmu lah hal pertama yg ku pilih untuk diingat. 
Menjadi hal terakhir yg ku pilih untuk semua harap. 
Jangan.. 
Aku rindu.


-Saya.

(rindu itu perkara berat. Dan sekarang aku teramat sangat merindu.)

Kamis, 21 Desember 2017

Senja Sore Ini Masih Tentangmu.

Diposting oleh Puspita .. di 03.46 0 komentar
Senjaku kini tak lagi melulu soal rindu.
Karna kali ini semuanya soal semu..

Masih bertahan aku pada kisah lalu,
menggerutu pada hati yang masih pilu.
 Ragaku sudah menjauh darimu,
Tetapi tentangmu masih saja terasa begitu biru.

Apa definisi bencimu masih begitu memburu?
yg sempat kamu sampaikan lantang tanpa ragu.

Kini aku masih menunggumu pada lembar yg membatu,
Berharap kamu kembali dan memeluk ku.

Aku masih padamu.
Tetap dan akan terus begitu.




-Saya.






(dan keluh ku kali ini masih tentangmu.)

Jumat, 15 Desember 2017

Ku Mohon.

Diposting oleh Puspita .. di 03.54 0 komentar
Kamu itu seperti embun, sejuk memang.
Tapi terkadang buat ku tak nyaman.
Terlalu dingin, terlalu samar.
Terlalu banyak ke Abu-abu an, terlalu banyak yg disembunyikan.
Terlalu sulit dikenal, terlalu sulit ditebak.
Entahlah, hati ini mengininkan lebih dari jiwa mu.
Apa yg dapat meluluhlantakkan mu?

Aku terlalu perasa, terlalu merasa.
Terlalu meraba rasa yg mungkin tak seharusnya berlebihan.

Ku mohon..
Jadilah seperti senja, seperti yg aku mau.
Jadi yg teduh, yg hangat, yg selalu dirindukan.
Yg terasa berat untuk ditinggalkan, yg terasa sulit dilupakan.









-Saya.
[chapter 324]