Selasa, 07 Mei 2019

manusia perindu.

Diposting oleh Puspita .. di 03.46 0 komentar
terlalu banyak rindu yang tak berujung temu,
bersedih kali ini tidak perlu.
waktu tak perlu ditunggu,
nyatanya mereka tak pernah berhenti sejenak berteduh untuk mu.

tahun berganti,
musim pun ikut menemani.
tapi kamu,
masih saja menjadi seseorang yg sulit dilewati.

aku tidak lagi abu,
hanya saja membatu.
keras kepala nya terlalu,
halah namanya juga rindu.





-Saya.

Kamis, 02 Mei 2019

keluh

Diposting oleh Puspita .. di 04.17 0 komentar

semoga hatimu lekas sembuh,
semoga kita saling tangguh.
semoga hati tak lagi rapuh,
agar jiwa mu teduh.


bila malam merenggut hangat,
cari aku di ujung harap.
aku memang bukan seorang yang pantas didekap,
namun kasih, untuk selamanya peluk aku erat.






-Saya.


(di ujung senja ada harap. semoga harapmu itu aku.)

Senin, 29 April 2019

menikmati pagi.

Diposting oleh Puspita .. di 18.57 0 komentar
begini saja,
kamu tidak perlu berlaku baik bila masih mengharapkan timbal balik.
sama saja seperti, ketika kamu berlaku jahat lalu ingin dibalas jahat.
kamu masih waras kan?


Tuhan telah berbaik hati. Dari sekian dosa mu, Dia masih memberi mu nafas.
Tuhan saja bisa memaafkan sekian banyak dari dosa mu.
lantas kamu siapa?



didunia ini kita tidak perlu selalu menang dalam segala hal.
mengalahlah biar kamu tau rasanya meredam ego itu tidak menyenangkan.

setidaknya kamu belajar satu hal,
ikhlas itu berat.
kalau mudah imbalannya bukan surga,
sebongkah gula batu saja sudah cukup memulihkan pahitmu.

sudahlah, masih terlalu pagi membicarakan hal - hal berat.
sebelum itu lebih baik sarapan terlebih dahulu,
menjalankan hari dengan perut kosong itu tidak menyenangkan.
selamat beraktifitas ya, semoga hari mu teramat sangat menyenangkan.



-Saya.


(pagi ini sedikit rewel, saranku segelas coklat hangat dapat meredam suasana hati)

Minggu, 21 April 2019

beku.

Diposting oleh Puspita .. di 00.32 0 komentar
mereka sibuk membahagiakan pasangan,
yg sendiri sibuk mencari.
lalu aku..
entahlah, saat ini rasanya begitu hambar.

singgah?
menghela nafas dalam-dalam,
tidak lagi.
aku lelah.

seperti..
mau apalagi kamu, sudah patah berkali-kali?
hatimu beku.
sudah lah.

ini bukan puisi,
hanya ungkapan yg mungkin mengandung isi.

tidak usah bertanya tentang hati,
tinggalah bila ingin mengisi.
bukan sekedar singgah lalu pergi.
basi.



-Saya.







(jangan ada kata pergi lagi kali ini, nanti aku mati.)

Minggu, 17 Februari 2019

Senja, aku menjadi abu.

Diposting oleh Puspita .. di 03.22 0 komentar
Kabar baik darimu baru saja aku dengar,
namun tidak untuk ku kali ini.
Terlintas kita pada masa yg rumit untukku,
namun tidak untuk mu.
Karna sejatinya kepergian adalah hal yg kamu inginkan,
tolong garis bawahi, tidak untuk ku.


Teruntuk perempuan yg kini menghabiskan sisa hidupnya bersamamu,
kamu beruntung memilikinya.
Tuhan menuliskan skenario terbaiknya untuk mu,
tolong hujani kebahagiaan untuknya tanpa celah, pintaku.

Kali ini ku titip rindu pada Tuhan,
semoga kisah kali ini bisa kuberi tanda titik.
Semoga Tuhan segera memulihkan luka menahun ku menahan perasaan.
Semoga Tuhan mengizinkan mu mempunyai seluruh jiwaku yg lalu bersamanya.

Syarat mencintai ku kali ini hanya sebatas do'a untukmu di akhir sujudku,
semoga hal hal baik selalu bersamamu.
Senjaku seterusnya bukan lagi soal pilu,
senjaku  merona melihatmu membangun pelangi bersamanya.






-Saya.

Kamis, 06 Desember 2018

Kepala batu

Diposting oleh Puspita .. di 09.24 0 komentar
Entah mengapa kesekian pagiku masih soal si penyumbang pilu.
Tampar aku agar aku terbangun, pukul saja jangan ragu.
Mungkin saja aku terlalu banyak menelan candu
Padahal kini baginya aku sudah berlalu.

Tapi hatiku masih saja soal rindu,
dasar kepala batu.



-Saya. 

Rabu, 14 November 2018

Diposting oleh Puspita .. di 06.07 0 komentar

Padahal senja masih terasa begitu teduh
Tapi hati masih tetap bergemuruh.
Terlalu keras dulu ku kayuh,
sampai sampai aku lumpuh.


Sudah tidak lagi biru.
Kali ini lebih buruk, jadi abu.
Semuanya dulu tentang aku,
iya aku, tapi kini malah berlalu.


Tidak, bukan lagi soal rindu.
Mungkin hanya perasaan ragu.
Antara ingin tinggal namun tak ditunggu,
atau menetap namun tak diaku.




Masih tentang senja yg sama. 




-Saya.