Kamis, 14 November 2019

maafkan aku, aku.

Diposting oleh Puspita .. di 19.54 0 komentar
maaf,
3 bulan belakangan ini aku tidak membelikan mu bunga ..
maafkan aku yg mulai melupakan kebiasaan romantisku untuk diriku sendiri.
maafkan aku ..
kebiasaan itu mulai hilang.
kebiasaan romantisku mulai beralih pada dirinya.
banyak waktu ku luangkan untuknya tanpa perlu diminta ..
banyak  disetiap harinya sampai-sampai kini dia mulai banyak meminta waktunya tanpa diriku.
sudah lama rasanya aku tak merasa sesesak ini.
terbiasa bersamanya jadi mulai jadi kebiasaan.
berkali-kali aku meminta maaf untuk membuatnya tetap tinggal.
berulang-ulang aku memaafkan kesalahannya walaupun hati rasa mati ribuan kali.
aku sekarat.
maaf ..
aku meminta maaf pada diriku sendiri,
maafkan aku yg terus mengabaikan rasa sakit.
maafkan aku yg terus memaafkan hingga lumpuh.
maaf,
ketika dia tidak peduli kamu masih harus memaafkannya.



-Saya.


(Tuhan tidak tidur, Tuhan tau)

Minggu, 01 September 2019

semoga.

Diposting oleh Puspita .. di 07.12 0 komentar
semoga mataharimu tak jatuh kepada si bajingan yg menamai dirinya pemuja.
semoga senjamu tak jatuh kepada si bajingan yg menamai dirinya perindu







-Saya.

Sabtu, 31 Agustus 2019

soal apalagi kalau bukan pahami.

Diposting oleh Puspita .. di 00.23 0 komentar
setidaknya kamu baca ini ..
bahwa tidak semua cinta yg kamu harapkan, mengharapkanmu.
aku masih diam pada petak yg sama, enggan bergerak.
berharap pada waktu agar kamu mau mengiringi langkah ku.
ini bukan soal masa lalu, tapi kamu.

manusia yg gemar merangkai kata ini hanya besar gengsi.
kamu yg ku tuju pun enggan mengalah.
lalu bagaiman rasa didada bisa tumbuh mekar sempurna?

aku mau kamu dalam ruang waktu yg tak terputus.
aku harap kamu menginginkan hal yg sama.
meski banyak hal yg terlampau jauh dari kata sama,
setidaknya sama sama ingin bersama.
selamanya.








-Saya.

sumu.

Diposting oleh Puspita .. di 00.19 0 komentar
banyak yg bisa kita nikmati,
canda dan obrolan sederhana misalnya
tapi sayangnya kamu terlalu sibuk dengan gadget mu
sampai lupa dunia ini sudah sumu dengan hal semacam itu,
aku juga.




-Saya.

Minggu, 23 Juni 2019

kamu mati.

Diposting oleh Puspita .. di 22.55 0 komentar
mengenai sederhana,
cukuplah kamu merasa cukup.
tidak usah repot-repot mengatur pandangan orang lain tentang siapa kamu,
malu lah ketika orang menganggap mu tinggi namun rendah dimata -Nya.

teruntuk manusia yg menamakan dirinya sendiri unggul,
percayalah, bahkan saya tidak pernah menganggapmu ada.
jiwamu terlampau sakit, bermain dengan kata hanya untuk merendahkan orang lain.
sembunyi pada menangnya ego yg fana padahal jiwamu rusak, lumpuh dan sekarat.

ironis.

Rabu, 19 Juni 2019

manusia sederhana.

Diposting oleh Puspita .. di 20.30 0 komentar
lalu manusia berucap.
katanya, katanya, katanya.
tapi nyatanya,
mereka hanyalah manusia.

tidak bertanggung jawab,
seenaknya dan kadang meronta-ronta seakan merekalah yg terluka.

cukuplah menjadi manusia yg sesuai,
sesuai pada yg terucap,
sesuai pada yg dilakukan,
sesuai pada apa yg telah terjanjikan.

tidak perlu berlebihan,
tapi cukup.
cukup paham dengan apa yg dikatakan dan lakukan.

menjadi cukup saja kamu tak mampu.
sudahlah,
belebihanmu akan bertemu malu pada waktu.
jadilah manusia yg sederhana pada ucap namun tepat dalam berbuat.

tak usah banyak berdalih,
semua janji mu ku tagih.






-Saya.

tolong, yakinkan ku.

Diposting oleh Puspita .. di 00.14 0 komentar
saya masih takut menempatkan harap,
masih deras di rundung kelabu.
semua masih terasa abu-abu..

dia yg masih mengusik ponsel mu terkadang buat ku cemburu,
mungkin masih pula mengusik hati dan pikiranmu.
aku ini hanya insan yg baru,
yg masih ragu pada katamu aku cuma satu.

hati ini berlabuh padamu,
mauku  akulah pelabuhan terakhir mu.
menemanimu dengan cinta sampai akhir hayatku,
begitu pula aku adalah mau mu.





-Saya.

Jumat, 14 Juni 2019

damba selamanya

Diposting oleh Puspita .. di 22.07 0 komentar
kali pertama aku merasa asing terhadapku 
saat memandangi cermin retak pada sudut ruang
jauh dari ramai terasa hangat
namun aku bukan lagi aku

raga ini tak lagi isi
nelangsa bak asa
singgah berharap kasih
pergi mati rasa

cinta kali ini bukan lagi tujuan utama
aku ingin rumah
seseorang yg membuatku rindu kala jauh
mendamba pada sosok yg mereka sebut selamanya





-Saya.

Rabu, 05 Juni 2019

tentang kopi penyejuk hari.

Diposting oleh Puspita .. di 23.15 0 komentar
kali ini beda kisah,
tak sepahit kopi pada saat itu.
kali ini beda rasa,
sudah beda raga.

dinding kamarku terasa lebih dingin,
nampak kosong tanpa isi.
kaktus mungil  tak lagi ku sirami,
ku biarkan mati tanpa kasih.

singgahku pada ruang baru kali ini,
hangatnya melekat.
jemariku berlimpah kasih,
rasa pada ragaku berarti.

ya illahi,
semoga alam merestui.

lirih berbisik keabadian pada Tuhan,
ciptaan-Nya ini meneduhkan.
menetaplah seumur hidup,
lalu Tuhan meng - aamiin - kan.



-saya.

Senin, 27 Mei 2019

huh.

Diposting oleh Puspita .. di 18.52 0 komentar
pernah rindu pada rintik sendu?
seperti waktu yg suguhkan ragu,
seperti kamu yg tak lagi untuk  ku,
seperti aku yg berlalu untuk mu.

pernah semenyebalkan aku?
yg sudah tau tak ditunggu,
yg sudah tau bertumpu pilu,
masih saja cuma kamu satu.

anggap saja ini bualan dariku yg sedang rindu.
yg sedang cemburu pada waktu.
padamu.
aneh.

Sabtu, 25 Mei 2019

penenang hati.

Diposting oleh Puspita .. di 07.35 0 komentar
teruntuk pilu yg menggerutu ..
semoga resahmu tak jadi benalu,
semoga jiwamu tak setajam paku,
semoga pencipta menuliskan nama mu untuk ku.

terlampau banyak kisah yg berakhir,
ku harap abadi menetap.
dan apa yg telah terucap ,
tuhan tangguhkan dengan sigap. 

tidak lagi tumpah ruah kali ini,
pelan namun ku pastikan tak berhenti.
tak perlu merayu,
beriringanlah denganku.



-Saya.






dari aku,


penikmat rindu.


Selasa, 07 Mei 2019

dengar aku.

Diposting oleh Puspita .. di 10.01 0 komentar
mereka sedang menikmati jatuh hati,
rasanya mungkin manis.
berdua melewati hari,
semoga tidak berujung tangis.

sebut saja aku sadis,
atau apapun yg kamu inginkan.

aku ..
bukan manusia yg memamerkan mu di banyak media sosial,
bukan pula sosok lemah lembut dan manis.
aku tidak cukup pandai merangkai kata membentuk tawa,
tidak pula berperilaku baik nan santun.

tapi ketahuilah,
tulus ku lebih dari apapun yg tidak bisa kamu hitung di dunia ini.
seperti ..
tiada sujud yg terlewat berbisik ke bumi tentang mu,
tatkala kamu lebih memilih bersamanya.






-Saya.

  




(Tuhan tau, aku tangguh.)

manusia perindu.

Diposting oleh Puspita .. di 03.46 0 komentar
terlalu banyak rindu yang tak berujung temu,
bersedih kali ini tidak perlu.
waktu tak perlu ditunggu,
nyatanya mereka tak pernah berhenti sejenak berteduh untuk mu.

tahun berganti,
musim pun ikut menemani.
tapi kamu,
masih saja menjadi seseorang yg sulit dilewati.

aku tidak lagi abu,
hanya saja membatu.
keras kepala nya terlalu,
halah namanya juga rindu.





-Saya.

Kamis, 02 Mei 2019

keluh

Diposting oleh Puspita .. di 04.17 0 komentar

semoga hatimu lekas sembuh,
semoga kita saling tangguh.
semoga hati tak lagi rapuh,
agar jiwa mu teduh.


bila malam merenggut hangat,
cari aku di ujung harap.
aku memang bukan seorang yang pantas didekap,
namun kasih, untuk selamanya peluk aku erat.






-Saya.


(di ujung senja ada harap. semoga harapmu itu aku.)

Senin, 29 April 2019

menikmati pagi.

Diposting oleh Puspita .. di 18.57 0 komentar
begini saja,
kamu tidak perlu berlaku baik bila masih mengharapkan timbal balik.
sama saja seperti, ketika kamu berlaku jahat lalu ingin dibalas jahat.
kamu masih waras kan?


Tuhan telah berbaik hati. Dari sekian dosa mu, Dia masih memberi mu nafas.
Tuhan saja bisa memaafkan sekian banyak dari dosa mu.
lantas kamu siapa?



didunia ini kita tidak perlu selalu menang dalam segala hal.
mengalahlah biar kamu tau rasanya meredam ego itu tidak menyenangkan.

setidaknya kamu belajar satu hal,
ikhlas itu berat.
kalau mudah imbalannya bukan surga,
sebongkah gula batu saja sudah cukup memulihkan pahitmu.

sudahlah, masih terlalu pagi membicarakan hal - hal berat.
sebelum itu lebih baik sarapan terlebih dahulu,
menjalankan hari dengan perut kosong itu tidak menyenangkan.
selamat beraktifitas ya, semoga hari mu teramat sangat menyenangkan.



-Saya.


(pagi ini sedikit rewel, saranku segelas coklat hangat dapat meredam suasana hati)

Minggu, 21 April 2019

beku.

Diposting oleh Puspita .. di 00.32 0 komentar
mereka sibuk membahagiakan pasangan,
yg sendiri sibuk mencari.
lalu aku..
entahlah, saat ini rasanya begitu hambar.

singgah?
menghela nafas dalam-dalam,
tidak lagi.
aku lelah.

seperti..
mau apalagi kamu, sudah patah berkali-kali?
hatimu beku.
sudah lah.

ini bukan puisi,
hanya ungkapan yg mungkin mengandung isi.

tidak usah bertanya tentang hati,
tinggalah bila ingin mengisi.
bukan sekedar singgah lalu pergi.
basi.



-Saya.







(jangan ada kata pergi lagi kali ini, nanti aku mati.)

Minggu, 17 Februari 2019

Senja, aku menjadi abu.

Diposting oleh Puspita .. di 03.22 0 komentar
Kabar baik darimu baru saja aku dengar,
namun tidak untuk ku kali ini.
Terlintas kita pada masa yg rumit untukku,
namun tidak untuk mu.
Karna sejatinya kepergian adalah hal yg kamu inginkan,
tolong garis bawahi, tidak untuk ku.


Teruntuk perempuan yg kini menghabiskan sisa hidupnya bersamamu,
kamu beruntung memilikinya.
Tuhan menuliskan skenario terbaiknya untuk mu,
tolong hujani kebahagiaan untuknya tanpa celah, pintaku.

Kali ini ku titip rindu pada Tuhan,
semoga kisah kali ini bisa kuberi tanda titik.
Semoga Tuhan segera memulihkan luka menahun ku menahan perasaan.
Semoga Tuhan mengizinkan mu mempunyai seluruh jiwaku yg lalu bersamanya.

Syarat mencintai ku kali ini hanya sebatas do'a untukmu di akhir sujudku,
semoga hal hal baik selalu bersamamu.
Senjaku seterusnya bukan lagi soal pilu,
senjaku  merona melihatmu membangun pelangi bersamanya.






-Saya.